Apakah penyembahan saya sabat ini membahayakan hidup rohani saya?
Apakah ibadah saya menguatkan pertalian saya dengan surga atau dunia?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Salomo diberkati dengan kebijaksanaan yang luar biasa, tetapi dunia menariknya menjauh dari Allah. Manusia hari ini tidak lebih kuat dari dia; mereka juga cenderung menyerah pada pengaruh yang menyebabkan kejatuhannya.
Ketika Tuhan memperingatkan Salomo tentang bahayanya, maka hari ini Dia memperingatkan anak-anak-Nya untuk tidak merusak jiwa mereka melalui pertalian dengan dunia.
"Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa." 2 Korintus 6:17, 18.
Di tengah kemakmuran mengintai bahaya.
Selama berabad-abad, kekayaan dan kehormatan dihadapkan pada bahaya susutnya kerendahan hati dan kerohanian.
Bukan cawan kosong yang sulit kita bawa; adalah cangkir yang penuh yang harus diseimbangkan dengan hati-hati.
Penderitaan dan kesulitan dapat menyebabkan kesedihan, tetapi kemakmuranlah yang paling berbahaya bagi kehidupan rohani.
Jika manusia tidak tunduk pada kehendak Tuhan, kecuali jika ia dikuduskan oleh kebenaran, kemakmuran pasti akan membangkitkan kecenderungan alami untuk berprasangka.
Di lembah penghinaan, di mana manusia bergantung pada Tuhan untuk mengajarkan dan membimbing setiap langkah mereka, ada keamanan.
Tetapi orang-orang yang berdiri, seolah-olah, di puncak yang tinggi, dan yang, karena posisinya, yang seharusnya memiliki kebijaksanaan agung — mereka berada dalam bahaya yang paling buruk.
Kecuali jika orang-orang seperti itu menjadikan Allah tempatnya bergantung, mereka pasti akan jatuh.
Setiap kali kebanggaan dan ambisi terpuaskan, kehidupan dirusak, karena kesombongan, tidak merasa perlu, menutup hati terhadap berkah Surga yang tak terbatas.
Dia yang memuliakan diri akan menemukan dirinya miskin dari kasih karunia Allah,...
Tulisan aslinya :
Solomon was endued with wonderful wisdom, but the world drew him away from God. Men today are no stronger than he; they are as prone to yield to the influences that caused his downfall. As God warned Solomon of his danger, so today He warns His children not to imperil their souls by affinity with the world. “Come out from among them,” He pleads, “and be ye separate, ... and touch not the unclean thing, and I will receive you, and will be a Father unto you, and ye shall be My sons and daughters, saith the Lord Almighty.” 2 Corinthians 6:17, 18. {PK 59.2}
In the midst of prosperity lurks danger. Throughout the ages, riches and honor have ever been attended with peril to humility and spirituality. It is not the empty cup that we have difficulty in carrying; it is the cup full to the brim that must be carefully balanced. Affliction and adversity may cause sorrow, but it is prosperity that is most dangerous to spiritual life. Unless the human subject is in constant submission to the will of God, unless he is sanctified by the truth, prosperity will surely arouse the natural inclination to presumption. {PK 59.3}
In the valley of humiliation, where men depend on God to teach them and to guide their every step, there is comparative safety. But the men who stand, as it were, on a lofty pinnacle, and who, because of their position, are supposed to possess great wisdom—these are in gravest peril. Unless such men make God their dependence, they will surely fall. {PK 60.1}
Whenever pride and ambition are indulged, the life is marred, for pride, feeling no need, closes the heart against the infinite blessings of Heaven. He who makes self-glorification his aim will find himself destitute of the grace of God,.. {PK 60.2}

Comments
Post a Comment