Dunia mengasah saya utk memuliakan diri, Yesus Kristus/ Isa Almasih menajamkan naluri dan praktek penyangkalan diri saya, saya terampil yg mana?
Tahukah saya perilaku mementingkan diri yg saya manjakan mematikan roh penyangkalan diri yg TUHAN minta utk saya perkembangkan?
Kalau saya tidak suka menyangkal diri, saya tdk pas utk berada di surga, masa 'sih?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Saya melihat bahwa beberapa orang belum tahu apa itu penyangkalan diri atau pengorbanan, atau apa artinya menderita demi kebenaran.
Tetapi tidak ada yang akan masuk surga tanpa melakukan pengorbanan.
Roh menyangkal diri dan pengorbanan harus dihargai.
Beberapa orang tidak mau menyangkal diri, di altar Tuhan.
Mereka memanjakan diri, memuaskan keinginan diri dan memperhatikan kepentingan diri mereka sendiri semata.
Mereka yang bersedia berkorban untuk kehidupan kekal, akan memilikinya; dan itu akan layak utk penyangkalan diri dan mengorbankan setiap kesenangan diri.
Kemuliaan yang jauh lebih besar dan kekal mengatasi segala sesuatu dan melampaui setiap kesenangan2 duniawi.
Tulisan aslinya :
I saw that some hardly know as yet what self-denial or sacrifice is, or what it is to suffer for the truth's sake. But none will enter heaven without making a sacrifice. A spirit of self-denial and sacrifice should be cherished. Some have not sacrificed themselves, their own bodies, on the altar of God. They indulge in hasty, fitful temper, gratify their appetites, and attend to their own self-interest, regardless of the cause of God. Those who are willing to make any sacrifice for eternal life, will have it; and it will be worth suffering for, worth crucifying self for, and sacrificing every idol for. The far more exceeding and eternal weight of glory swallows up everything and eclipses every earthly pleasure. CCh 42.3

Comments
Post a Comment