Apa dalam pelayanan sesungguhnya diri saya yg saya kondisikan untuk menerima pujian, menerima sanjungan dan ingin ditinggikan?
Yesus Kristus sendiri saya 'taruh' dimana?
Pengalaman Petrus mungkin bisa jadi pelajaran.
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Percaya diri yang tinggi tergambar jelas dari diri Petrus ketika dia dengan yakin menyatakan, "Meskipun aku harus mati bersamaMu, aku tidak akan menyangkalMu."
Petrus menganggap dirinya kuat, tetapi ketika peristiwa itu datang dia menemukan bahwa dia nyatanya lemah.
Dia telah bersama Yesus dan sering mendapatkan bantuanNya, tetapi anugerah masa lalu tidak berhasil untuk kebutuhan hari ini.
Setiap hari, setiap jam, kita harus memperoleh kekuatan ilahi yang diberikan kepada kita.
Kita harus percaya setiap saat dalam Kristus, memikirkan kata-kataNya sampai kita rindu untuk mewujudkan penggenapannya dalam diri kita sendiri.
Alasan bahwa lebih banyak kekuatan tidak menghadiri kebenaran untuk saat ini adalah karena terlalu banyak ketergantungan yang ditempatkan pada kemampuan manusia, terlalu banyak kepercayaan pada bakat dan kebijaksanaan diri dan tidak cukup ketergantungan pada KekuatanNya yg tak terbatas.
Injil kebenaran tidak dikhotbahkan dalam Roh dan kuasa Allah.
Hanya diri yg disiapkan utk menerima pujian, diri disanjung, diri ditinggikan, kesan tidak dibuat bahwa sesungguhnya Allah adalah segalanya dan berkuasa atas semua.
Tulisan aslinya :
Great self-sufficiency was manifested by Peter when he confidently declared, “Though I should die with thee, yet will I not deny thee.” Peter supposed himself to be strong, but when the test came he discovered that he was weakness itself. He had been with Jesus and had often obtained his help, but past grace does not avail for present needs. Daily, hourly, we must have divine strength imparted to us. We must trust at all times in Christ, dwell upon his words till we long to realize their fulfillment in our own case. The reason that more power does not attend the proclamation of the truth for this time, is that there is too much reliance placed upon the ability of man, too much trust in the talent and tact of the workers, and not enough reliance upon the arm of Infinite Power. The gospel of truth is not preached in demonstration of the Spirit and in the power of God. Self is ready to take the credit if any measure of success attends the work, self is flattered, self is exalted, and the impression is not made upon minds that God is all and in all. {ST April 7, 1890, par. 2}
Yesus Kristus sendiri saya 'taruh' dimana?
Pengalaman Petrus mungkin bisa jadi pelajaran.
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Percaya diri yang tinggi tergambar jelas dari diri Petrus ketika dia dengan yakin menyatakan, "Meskipun aku harus mati bersamaMu, aku tidak akan menyangkalMu."
Petrus menganggap dirinya kuat, tetapi ketika peristiwa itu datang dia menemukan bahwa dia nyatanya lemah.
Dia telah bersama Yesus dan sering mendapatkan bantuanNya, tetapi anugerah masa lalu tidak berhasil untuk kebutuhan hari ini.
Setiap hari, setiap jam, kita harus memperoleh kekuatan ilahi yang diberikan kepada kita.
Kita harus percaya setiap saat dalam Kristus, memikirkan kata-kataNya sampai kita rindu untuk mewujudkan penggenapannya dalam diri kita sendiri.
Alasan bahwa lebih banyak kekuatan tidak menghadiri kebenaran untuk saat ini adalah karena terlalu banyak ketergantungan yang ditempatkan pada kemampuan manusia, terlalu banyak kepercayaan pada bakat dan kebijaksanaan diri dan tidak cukup ketergantungan pada KekuatanNya yg tak terbatas.
Injil kebenaran tidak dikhotbahkan dalam Roh dan kuasa Allah.
Hanya diri yg disiapkan utk menerima pujian, diri disanjung, diri ditinggikan, kesan tidak dibuat bahwa sesungguhnya Allah adalah segalanya dan berkuasa atas semua.
Tulisan aslinya :
Great self-sufficiency was manifested by Peter when he confidently declared, “Though I should die with thee, yet will I not deny thee.” Peter supposed himself to be strong, but when the test came he discovered that he was weakness itself. He had been with Jesus and had often obtained his help, but past grace does not avail for present needs. Daily, hourly, we must have divine strength imparted to us. We must trust at all times in Christ, dwell upon his words till we long to realize their fulfillment in our own case. The reason that more power does not attend the proclamation of the truth for this time, is that there is too much reliance placed upon the ability of man, too much trust in the talent and tact of the workers, and not enough reliance upon the arm of Infinite Power. The gospel of truth is not preached in demonstration of the Spirit and in the power of God. Self is ready to take the credit if any measure of success attends the work, self is flattered, self is exalted, and the impression is not made upon minds that God is all and in all. {ST April 7, 1890, par. 2}

Comments
Post a Comment