Apakah saya sedang melakonkan 'ketaatan yang sombong' dalam beragama?
Apakah gereja saya sangat taat dan ketat dengan segala macam ritual keagamaannya?
Itukah sesungguhnya yang TUHAN cari? apa yg DIA akan temukan?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Para penjaga Sion seharusnya menjadi orang pertama yang memperoleh kabar tentang kedatangan Juruselamat, seharusnya menjadi orang pertama yang mengangkat suara mereka untuk menyatakan kedatangan DIA sudah dekat, seharusnya menjadi orang pertama yang memperingatkan orang-orang untuk bersedia bagi kedatanganNya yg kedua.
Tetapi para penjaga Sion nyatanya merasa nyaman, mereka sedang bermimpi ttg kedamaian dan keselamatan, sementara jemaahnya tertidur dalam dosa-dosa mereka.
Yesus melihat gerejaNya, seperti pohon ara yang tandus, yang ditutupi dengan daun-daun yang megah, namun tidak memiliki buah.
Ada ketaatan yang sombong terhadap bentuk-bentuk agama, sementara semangat kerendahan hati, penyesalan, dan iman yang sejati — yang sanggup memberikan pelayanan yang dapat diterima Tuhan — tidak ada.
Alih-alih ditemukan rahmat Roh, nyatanya yg ada hanyalah kesombongan, formalisme, keegoisan dan bentuk2 penekanan dan penindasan.
Gereja yang berpaling, menutup mata mereka terhadap tanda-tanda zaman.
Tuhan tidak meninggalkan mereka atau membiarkan kesetiaanNya gagal; tetapi justru merekalah yg meninggalkan Dia dan memisahkan diri mereka dari kasihNya.
Ketika mereka menolak untuk mematuhi persyaratan, janji-janjiNya tidak terpenuhi bagi mereka.
Tulisan aslinya :
The watchmen upon the walls of Zion should have been the first to catch the tidings of the Saviour’s advent, the first to lift their voices to proclaim Him near, the first to warn the people to prepare for His coming. But they were at ease, dreaming of peace and safety, while the people were asleep in their sins. Jesus saw His church, like the barren fig tree, covered with pretentious leaves, yet destitute of precious fruit. There was a boastful observance of the forms of religion, while the spirit of true humility, penitence, and faith—which alone could render the service acceptable to God—was lacking. Instead of the graces of the Spirit there were manifested pride, formalism, vainglory, selfishness, oppression. A backsliding church closed their eyes to the signs of the times. God did not forsake them, or suffer His faithfulness to fail; but they departed from Him, and separated themselves from His love. As they refused to comply with the conditions, His promises were not fulfilled to them. {GC 315.4}

Comments
Post a Comment