Apakah saya sesungguhnya sedang 'menjual' TUHAN? sedang mengambil keuntungan untuk diri dari padaNYA?
Pura-pura dalam berbuat kebaikan? apa TUHAN tidak mampu membaca motif dibalik semua yang saya lakukan mengatasnamakan DIA?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Yudas menghargai Yesus senilai harga jualnya kepadaNya; jiwanya yang picik menukar Anak Allah dengan sejumlah kecil uang.
Roh dingin dan penuh perhitungan yang sama juga dilakukan oleh banyak orang yang mengaku pengikut Kristus hari ini.
Kepura-puraan, dalam membantu orang yang membutuhkan pertolongan, luas terjadi, tidak terbatas oleh gereja atau kepercayaan dan mereka memohon, seperti Yudas, lebih baik memberikannya kepada orang miskin.
Tetapi orang Kristen sejati menunjukkan imannya dengan melakukannya di jalan kebenaran; mereka dikenal melalui perbuatannya, karena “iman tanpa perbuatan adalah mati.”
Tulisan aslinya :
Judas valued Jesus at the price for which he sold him; his niggardly soul balanced the life of the Son of God against a paltry sum of money.
The same cold, calculating spirit is manifested by many who profess Christ today.
Their offerings to his cause are grudgingly bestowed or withheld altogether under various plausible excuses.
A pretense of wide philanthropy, unlimited by church or creed, is not unfrequently one of them, and they plead, like Judas, It is better to give it to the poor. But the true Christian shows his faith by investing in the cause of truth; he is known by his works, for “faith without works is dead.” {2SP 379.2}

Comments
Post a Comment