Pemberian yang 'mubazir' ? sesuatu pemberian yg semu ?
Apa sesungguhnya harapan saya saat saya memberi ? timbal-balik apa yang saya 'tuntut' dari peristiwa itu ?
Apa upah yang saya dapatkan ? Apa TUHAN tersenyum bahagia atas pemberian saya ?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Yesus membaca motif si pemberi. Dia melihat bahwa tindakannya sama sekali hanya sekadar untuk tontonan dan ini memberikan catatan bagi Guru surgawi. Kristus mengenali motif munafik. Dia menunjukkan bahwa tindakan ini adalah kebajikan semu dan akan membebani si pelaku sendiri nantinya di hari Tuhan.
Beralih ke murid-muridNya, DIA memperingatkan mereka agar tidak memberi hanya untuk mendapat kehormatan dan pujian. Motif demikian adalah salah.
Jika mereka tidak memiliki motif yang lebih baik dari yang seperti ini, mereka tidak akan mendapat pahala.
Dia menunjukkan bahwa orang-orang yang memberikan untuk menerima pujian manusia, tidak akan mendapat upah di surga.
Mereka telah mendapat imbalannya dalam bentuk kehormatan dan tepuk tangan duniawi. Mereka memberi agar mereka dapat memperoleh pujian dan hanya ini saja yang mereka bisa terima. (lihat Mat 6:1)
Tulisan aslinya :
Jesus read the motive of the giver. He saw that his act was altogether for the occasion, and this furnished a lesson for the heavenly Teacher. Christ laid bare the motives of the hypocrite.
He showed that this act was a counterfeit of benevolence, and would weigh against the doer in the day of God.
Turning to his disciples, he cautioned them against giving merely for the honor and praise they might thus receive. The motive was wrong.
If they had no higher motive than this, they would have no higher reward.
He showed that those who bestow their gifts that they may receive the praise of men, will have no reward in heaven. They have their reward in worldly honor and applause. They give that they may obtain this, and this is all they receive. {YI November 3, 1898, par. 4}

Comments
Post a Comment