Saya jadi serakah, ambisi saya menggebu-gebu, segala cara saya tempuh, yang penting menang...
luar biasa banget saya... saat TUHAN saya hilangkan dari diri....
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Ketika manusia berhenti menghormati Yang Ilahi, mereka telah berhenti menghargai sesamanya manusia. Kebenaran, kehormatan, integritas, keyakinan, welas asih, hilang dari bumi.
Keserakahan yang tak kenal lelah dan ambisi yang menyerap melahirkan ketidakpercayaan dimana-mana.
Pemikiran tentang tugas, kewajiban, martabat dan hak asasi manusia, dibuang dan dianggap sebagai mimpi atau dongeng. Orang-orang hanya dianggap sebagai 'sapi perahan' sebagai alat dan batu loncatan bagi tercapainya ambisi mereka.
Kekayaan dan kekuasaan, kemudahan dan kesenangan diri, dikejar dan diagung-agungkan sebagai pencapaian tertinggi. Kemerosotan moral, gangguan mental, kematian rohani, menjadi ciri zaman ini.
Tulisan aslinya :
As they ceased to recognize the Divine, they ceased to regard the human. Truth, honor, integrity, confidence, compassion, were departing from the earth. Relentless greed and absorbing ambition gave birth to universal distrust.
The idea of duty, of the obligation of strength to weakness, of human dignity and human rights, was cast aside as a dream or a fable.
The common people were regarded as beasts of burden or as the tools and the steppingstones for ambition. Wealth and power, ease and self-indulgence, were sought as the highest good. Physical degeneracy, mental stupor, spiritual death, characterized the age. Ed 75.1
luar biasa banget saya... saat TUHAN saya hilangkan dari diri....
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Ketika manusia berhenti menghormati Yang Ilahi, mereka telah berhenti menghargai sesamanya manusia. Kebenaran, kehormatan, integritas, keyakinan, welas asih, hilang dari bumi.
Keserakahan yang tak kenal lelah dan ambisi yang menyerap melahirkan ketidakpercayaan dimana-mana.
Pemikiran tentang tugas, kewajiban, martabat dan hak asasi manusia, dibuang dan dianggap sebagai mimpi atau dongeng. Orang-orang hanya dianggap sebagai 'sapi perahan' sebagai alat dan batu loncatan bagi tercapainya ambisi mereka.
Kekayaan dan kekuasaan, kemudahan dan kesenangan diri, dikejar dan diagung-agungkan sebagai pencapaian tertinggi. Kemerosotan moral, gangguan mental, kematian rohani, menjadi ciri zaman ini.
Tulisan aslinya :
As they ceased to recognize the Divine, they ceased to regard the human. Truth, honor, integrity, confidence, compassion, were departing from the earth. Relentless greed and absorbing ambition gave birth to universal distrust.
The idea of duty, of the obligation of strength to weakness, of human dignity and human rights, was cast aside as a dream or a fable.
The common people were regarded as beasts of burden or as the tools and the steppingstones for ambition. Wealth and power, ease and self-indulgence, were sought as the highest good. Physical degeneracy, mental stupor, spiritual death, characterized the age. Ed 75.1
Comments
Post a Comment