Dalam kitab wahyu 18:4, Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya, sebagai amaran bagi orang2 yang mengaku umat TUHAN.
Bagaimana mengkompromikan kepentingan saya di dunia dengan perintah TUHAN ? tuan yang mana dalam Matius 6:24 yang lebih saya gandrungi ? bagaimana kalau saya 'main dua' ?
Apakah sama info yang diberi dunia dengan info dari surga tentang keadaan dunia yang sesungguhnya ? mana dari keduanya yang 'hoax' ?
Apakah TUHAN bisa dibodohi ? apa sesungguhnya yang akan terjadi ? saya ada dimana saat itu ?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan melalui ayat di atas :
Korupsi dan kemurtadan pada hari-hari terakhir ditunjukkan kepada nabi Yohanes dalam penglihatan mengenai Babilon, “...kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.” Wahyu 17:18.
Sebelum kehancurannya panggilan harus diberikan dari surga, “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya” Wahyu 18: 4.
Seperti pada zaman Nuh dan Lot, tidak boleh ada kompromi antara Tuhan dan dunia, tidak ada jalan kembali untuk mengamankan harta duniawi. Lihat Matius 6:24.
Orang-orang memimpikan kemakmuran dan kedamaian. Orang berseru, “Damai dan aman,” sementara Surga menyatakan kehancuran cepat akan menimpa melampaui batas. Pada malam sebelum pemusnahan, kota-kota tengah mabuk dalam kesenangan dan mengolok-olok peringatan utusan Allah. Tetapi malam itu juga pintu belas kasihan tertutup bagi penduduk Sodom yang lalai. TUHAN tidak dapat dipermainkan.
Mayoritas dunia akan menolak belas kasihan Tuhan dan akan diliputi kehancuran yang cepat dan tidak dapat diperbaiki. Tetapi orang-orang yang memperhatikan peringatan itu akan diam “duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi,” dan “bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa.” Mazmur 91: 1
Tulisan aslinya :
The state of corruption and apostasy in the last days was presented to the prophet John in the vision of Babylon, “that great city, which reigneth over the kings of the earth.” Revelation 17:18. Before its destruction the call is to be given from heaven, “Come out of her, My people, that ye be not partakers of her sins, and that ye receive not of her plagues.” Revelation 18:4. As in the days of Noah and Lot, there must be no compromise between God and the world, no turning back to secure earthly treasures. See Matthew 6:24. {EP 105.3}
The people are dreaming of prosperity and peace. The multitudes cry, “Peace and safety,” while Heaven declares that swift destruction is about to come upon the transgressor. On the night prior to their destruction, the cities of the plain rioted in pleasure and derided the warnings of the messenger of God. But that very night the door of mercy was forever closed to the careless inhabitants of Sodom. God will not always be mocked. {EP 105.4}
The great mass of the world will reject God’s mercy and will be overwhelmed in swift and irretrievable ruin. But those who heed the warning shall dwell “in the secret place of the most High,” and “abide under the shadow of the Almighty.” Psalm 91:1. {EP 105.5}
Bagaimana mengkompromikan kepentingan saya di dunia dengan perintah TUHAN ? tuan yang mana dalam Matius 6:24 yang lebih saya gandrungi ? bagaimana kalau saya 'main dua' ?
Apakah sama info yang diberi dunia dengan info dari surga tentang keadaan dunia yang sesungguhnya ? mana dari keduanya yang 'hoax' ?
Apakah TUHAN bisa dibodohi ? apa sesungguhnya yang akan terjadi ? saya ada dimana saat itu ?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan melalui ayat di atas :
Korupsi dan kemurtadan pada hari-hari terakhir ditunjukkan kepada nabi Yohanes dalam penglihatan mengenai Babilon, “...kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.” Wahyu 17:18.
Sebelum kehancurannya panggilan harus diberikan dari surga, “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya” Wahyu 18: 4.
Seperti pada zaman Nuh dan Lot, tidak boleh ada kompromi antara Tuhan dan dunia, tidak ada jalan kembali untuk mengamankan harta duniawi. Lihat Matius 6:24.
Orang-orang memimpikan kemakmuran dan kedamaian. Orang berseru, “Damai dan aman,” sementara Surga menyatakan kehancuran cepat akan menimpa melampaui batas. Pada malam sebelum pemusnahan, kota-kota tengah mabuk dalam kesenangan dan mengolok-olok peringatan utusan Allah. Tetapi malam itu juga pintu belas kasihan tertutup bagi penduduk Sodom yang lalai. TUHAN tidak dapat dipermainkan.
Mayoritas dunia akan menolak belas kasihan Tuhan dan akan diliputi kehancuran yang cepat dan tidak dapat diperbaiki. Tetapi orang-orang yang memperhatikan peringatan itu akan diam “duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi,” dan “bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa.” Mazmur 91: 1
Tulisan aslinya :
The state of corruption and apostasy in the last days was presented to the prophet John in the vision of Babylon, “that great city, which reigneth over the kings of the earth.” Revelation 17:18. Before its destruction the call is to be given from heaven, “Come out of her, My people, that ye be not partakers of her sins, and that ye receive not of her plagues.” Revelation 18:4. As in the days of Noah and Lot, there must be no compromise between God and the world, no turning back to secure earthly treasures. See Matthew 6:24. {EP 105.3}
The people are dreaming of prosperity and peace. The multitudes cry, “Peace and safety,” while Heaven declares that swift destruction is about to come upon the transgressor. On the night prior to their destruction, the cities of the plain rioted in pleasure and derided the warnings of the messenger of God. But that very night the door of mercy was forever closed to the careless inhabitants of Sodom. God will not always be mocked. {EP 105.4}
The great mass of the world will reject God’s mercy and will be overwhelmed in swift and irretrievable ruin. But those who heed the warning shall dwell “in the secret place of the most High,” and “abide under the shadow of the Almighty.” Psalm 91:1. {EP 105.5}
Comments
Post a Comment